Iklan Baris Laris

Monday, 15 November 2010

[Oleh-oleh dari Bandung] Nikahan Wawan-Nomi

 

Attiem Titip Kado
Pagi-pagi Attiem sudah sms kalo minggu pagi ini dia mau ke rumahku untuk nitip kado buat Wawan & Nomi. Aku balas dengan petunjuk jalan menuju ke rumahku yang berada di tengah perkampungan. Selang beberapa waktu dia sms balik yang menyatakan bahwa dia kesulitan mencari posisi rumahku ditambah dengan pulsa yang sudah limit. Akhirnya aku putuskan untuk menjemput Attiem di tempat yang terdekat dengan dia. Setelah bertemu dengan Attiem di tempat perjanjian, akhirnya dia aku pandu untuk mampir kerumahku untuk memenuhi rasa penasarannya, secara rumah aku dan Attiem adalah dekat, hanya terpisah oleh rel kereta api dan Jalan I Gusti Ngurah Rai. Tak berapa lama kemudian, Attiempun mohon pamit, karena Dia ada acara renang bersama keluarganya di Kolam Renang Pondok Kelapa, Diapun tak lupa suatu masa akan mengajak aku dan keluarga untuk berenang bersama.
Perjalanan
Menunggu di tempat yang berbeda




Asbun the Driver
Kurang lebih pukul 08.00, Nugie akhirnya sampai juga di rumahku. Kami memang berencana berangkat bersama ke tempat penjemputan untuk bergabung dengan rombongan Asbun. 30 menit kemudian Kami akhirnya berangkat menuju ketempat penjemputan yaitu Giant. Sesampainya di Giant ternyata antara Kami dan rombongan Asbun berbeda persepsi. Kami mengira Giant Jatiasih itu yang terletak di dekat tol Cikampek, ternyata itu adalah Giant Pondok Gede. :p Akhirnya lokasi penjemputan berubah menuju ke Giant Caman. Terlihat di seberang Giant Caman sosok Rohmat Danang alias Pak Jalal sedang asyik klepas-klepus dengan rokoknya menanti aku dan Nugie. Jalalpun bercerita bahwa dia sudah standby di Giant sejak jam 07.00 pagi. Wow… jam segitu aku belum mandi, Nugie kalo sudah bangunpun masih belum. :) Setelah urusan penjemputan selesai, kira-kira pukul 10.00 kamipun melanjutkan perjalanan menuju ke bandung dengan konfigurasi: Asbun sebagai driver ditemani dengan Adnan sebagai navigator dan pengamat mobil di baris pertama, Muya dan Pak Jalan di baris kedua, sedangkan kami (Aku dan Nugie) dibaris ke tiga sebagai pemerata beban. :)

Di Bandung
Foto Prewedding
Wawan dan Nomi yang sedang berbahagia
Sekitar Pukul 12.00 akhirnya rombongan kami sampai juga di Gedung Bhayangkara Cicendo. Bersamaan dengan kedatangan kami datang pula Bayu Novi beserta anak dan istrinya dengan menggunakan sepeda motor kesayangannya. Kemudian berlanjut kemunculan dari Herdi alias Abahafidz dari samping Gedung sambil membawa bungkusan dan tas ranselnya untuk dititipkan di bagasi mobil yang nantinya mau ikut rombongan pulang ke  jakarta. Di dalam gedung resepsi, sudah berdiri Keluarga Milyas dan Keluarga Opin. Kedua keluarga ini sudah sejak hari Sabtu datang ke Bandung, mungkin sekalian berlibur ya. Tak berapa lama kemudian teman-teman mulai masuk dalam antrian untuk memberikan selamat kepada kedua mempelai, kecuali aku. Mengingat panjangnya antrian pemberi ucapan selamat, aku putuskan untuk menikmati dulu menu Empal Gentong yang menarik perhatian perutku. :) 
Ternyata rombongan temen-temen 98 makin banyak yang datang, dimulai dari rombongan Jakarta yaitu Milyas, Opin, Asbun, Nugie, Muya, Rohmat, Herdi dan Saya, kemudian Bayu Novianto, Harjono dan Ichwan Maliki mewakili rombongan Bandung. Setelah menikmati menu pembuka yaitu empal gentong, aku masuk dalam rombongan teman-teman yang sedang mengantri tuk memberikan selamat kepada kedua mempelai. Tampak wajah kedua mempelai yang bersinar dan berbahagia, tak lupa senyum manis yang selalu disebarkan kepada setiap undangan. Wawan tampak bagus dan lebih kurusan ketika menggunakan baju pengantinnya, begitu juga dengan Nomi yang tampak cantik dan anggun dengan pakaian adat jawanya. Seakan-akan kedua mempelai ini ingin mengabarkan bahwa aku ini adalah raja, meski raja sehari namun sahnya sampai mati. :)
Usai bersalaman, rombongan temen-temen sipil98 turun panggung dan langsung menyerbu stand-stand makanan incaran mereka sedari tadi ketika antri bersalaman. Ada Siomay Bandung, Aneka Pasta, Empal Gentong, Asem-asem, Zupa zup, Es Krim dan Pempek Palembang yang menemani menu utama Nasi Putih dan Nasi Goreng serta hidangan penutupnya. Perbincangan hangat pun mengalir diantara sesama rekan satu angkatan ini sambil menikmati hidangan yang disajikan. Asbun pun tak lupa hebohnya mensuapin si kecil Adnan dengan 3 mangkup Zupa Zum, entah yang makan siapa diantara kedua insan ini. Anak atau Bapak kayaknya sama-sama penghobi makanan enak sehingga tubuhnyapun menjadi tambun. Hehehe.
Foto Resmi bersama dari Tamu Sipilugm98
Foto Bebas bersama Tamu Tsipilugm98
Selepas menikmati hidangan yang disajikan, rombongan kamipun dipanggil oleh MC untuk naik ke pentas agar diabadikan moment ini dalam buku sejarah pernikahan Wawan dan Nomi. Berderet berdiri dari kiri ke kanan tampak ada Asbun, Anaknya Opin dan Bapaknya, Harjono, Nugie, Ichwan, Wawan, Adnan, Naomi, Enzo, Muya, Bayu Nyong, Rohmat, Milyas, Herdi dan Bayu Novi sebagai posisi penutup di ujung kanan. Selain dalam  gaya formal seperti foto diatas, ada juga foto dengan gaya bebas, yang mencerminkan sikap kami sesama sipil98 yang masih bebas untuk saling bekerja sama dan berkompromi apabila ada acara acara khusus. Dari foto diatas, hanya Ichwan saja yang sampai saat ini ditunggu undangan resminya. Ichwan sengaja diposisikan persis disamping mempelai pria dengan tujuan agar Ichwan Maliki juga meniru langkah Wawan agar memberanikan diri untuk menikah. :) 
 Seusai foto formal dan bebas, satu persatu teman-teman mulai undur diri, dimulai dari Milyas dan keluarga, kemudian Opin dan keluarga, lalu disusul oleh rombongan bandung yaitu Bayu Novi dan keluarga serta Ichwan. Sedangkan rombongan mobil Asbun istirahat dan sholat Dhuhur-Ashar (Jamak Qasar). Sedangkan yang lainnya asyik chit-chat sambil duduk-duduk di luar ruangan. Tak terasa waktu mulai beranjak menuju Pukul 14.00, mempelai pria dan wanitapun sudah dilengserkan dari panggung singgasananya agar beristirahat sambil makan siang agar perjuangan malam harinya tidak mati  gaya dan mati tenaga alias loyo. Dan rombongan kamipun mohon ijin untuk meninggalkan Bandung untuk kembali lagi ke Jakarta, agar terhindar kemacetan di Tol Cipularang kearah Jakarta yang selama ini sering terjadi ketika dihari Minggu. Diluar gedung, kendaraan para tamu undanganpun sudah mulai sepi mengingat waktu resepsi tersebut hanya sampai dengan pukul 14.00. Bersamaan dengan pulangnya rombongan Jakarta, Jonopun turut berpamitan kepada kami. Oh ya, Har”Jono” ini saat ini bertugas di HK cabang Bandung. 

Suasana Parkiran Gedung Bhayangkara yang sudah mulai sepi
Kembali ke Jakarta

Nugi sebagai navigator tidur
Herdi ikut pulang ke Jakarta
Seusai menghadiri resepsi pernikahan Wawan – Nomi ini, kami meninggalkan Kota Bandung. Kota  yang sempat menjadikan kami merasa seperti muda dan segar kembali. Hehehehhe. Tak lupa kamipun mencari oleh-oleh untuk keluarga tercinta yang sedang menunggu di Kota Jakarta dengan oleh-oleh khas dari Gerai Kartikasari. Usai berbelanja sedikit oleh-oleh, kamipun melaju menuju ke Jakarta dengan formasi Asbun sebagai driver, kemudian Nugie sebagai Navigator Tidur di baris paling depan, Herdi, Adnan dan Muya di baris kedua, sedangkan Rohmat dan Saya dibaris ketiga. Dengan konfigurasi penumpang yang berubah titik beratnya ini, nampaknya mengakibatkan sedikit insiden, dimana Rohmat terasa terguncang-guncang dan tidak bisa menikmati rencana tidur siangnya. :) Disepanjang perjalanan, tak lupa kami saling bercanda dengan diiringi oleh cuaca yang mendung dan gerimis. Dan Alhamdulillah, sesampainya di  Jakarta cuaca masih terang dan kamipun berpisah di exit Tol JORR. Asbun, Andan, Herdi dan Muya melanjutkan perjalanan menuju ke Depok, Rohmat menuju ke Jati kramat dan Saya serta Nugie mencari mikrolet yang ke arah pangkalan jati dan nanti disambung ke arah Cipinang. 
Awan mendung yang menemani
Muya duduk dibelakang driver Asbun
Selain oleh-oleh makanan dari Bandung, yang tak kalah pentingnya adalah Souvenir Khas dari Pernikahan Wawan – Nomi yang kami bawa. Souvenir ini menunjukkan bukti bahwa pada moment penting dalam kehidupan Wawan-Nomi kami mewakili teman-teman sipil98 pun turut menyaksikan dan mendoakan agar pernikahan kalian ini langgeng, sakinah mawaddah dan rahmah hingga ajal memisahkan kalian berdua dengan disaksikan oleh anak-anak dan cucu-cucu kalian. Amien. Selamat menempuh hidup baru sahabatku dan ketua angkatanku!!!!
Souvenir Pernikahan Wawan-Nomi
Another Picture
  
Herdi dan Jono sedang santai di luar gedung
Wawan-Nomi meninggalkan Pelaminan
Wawan-Nomi bergaya dulu sebelum makan

Foto bersama tsipilugm98
Foto bebas tsipilugm98
Foto bebas tsipilugm98
Gaya dulu sebelum pulang
Another Foto Prewed

*tulisan ini aku dedikasikan untuk sahabatku Budi Binawan Pribadi dan Nomi Marganawati
**tulisan ini juga dishare di milis tsipilugm98
*** Special for Attiem, aku masih simpen satu souvenir, kalo mo diambil ya silahkan, kalo mo dihibahkan juga gak papa. 

3 comments:

  1. Pertamax diamankan gan, he..he..

    ReplyDelete
  2. wah, gara2 macet waktu itu, gagal deh dapat pertamax nya, SUPER EXTRA aja ya, gan............wakakakakaka

    ReplyDelete