Iklan Baris Laris

Tuesday, 22 June 2010

Seberapa Menarik Taman Rumahmu? (Mensiasati Material & Tanah tidak terpakai)

Sekedar selingan, untuk menambah gairah kerja.

Akhir-akhir ini hobby di rumah membenahi sejengkal tanah yang berada di halaman depan dan belakang rumah. Ukurannya masing-masing hanya sekitar 15-20 m2. Sementara ini sih hanya ditanami rumput gajah mini, anting putri dan unting putri… Pengennya sih dilengkapi dengan kolam, tapi masih mikir biayanya.

Nah, ada yang mau ikut berbagi tentang bagaimana halaman depan dan atau belakang dimanfaatkan? Jika dibikin taman, boleh dunk dishare ke kita gambar, spesifikasi dan prakiraan biaya yang dihabiskan untuk itu? Siapa tau bisa jadi inspirasi bagi temans yang lainnya.

Salam hangat,
Moeya

dan balasanku adalah:




Cocok…
Kebetulan setelah hampir sebulan renov rumah bagian belakang 1 KM utama, Dapur, Ruang Cuci n KM kecil akhirnya lanjut ke bagian depan rumah, yaitu bagian taman.
Dengan mengandalkan sisa material tanah hasil pengerukan septictank kurang lebih 5m3. Sayang rasanya harus membuang sisa tanah kerukan septictank, yang tentunya membutuhkan tenaga dan biaya untuk ongkos angkut dan buangnya, apalagi keadaan rumahku relative masuk kampung meski masih di jalan utama cipinang lontar 1. Banyak orang ngeluarin duit buat mendapatkan tanah timbunan, tapi kalo saya buang tanahnya, justru saya yang mengeluarkan duit. Belum lagi mbuang materialnya musti gerilya dengan petugas PT KAI (karena areal yang cocok untuk buang tanah n jin ya disekitar rel KA), untungnya dengan berbagai masukan dari sodara akhirnya niat untuk buang tanah aku batalkan.

Sementara beberapa minggu yang lalu, bagian teras depan rumah terisi oleh tumpukan material tanah yang sebagian sudah dikarungi. Lantas apa hubungannya dengan taman? (Apa ya?)

Hasil dari pengamatan material tanah sisa akhirnya tercetus ide membuat taman dengan posisi tanah lebih tinggi dari tanah dasar dengan menggunakan material sisa tanah yang lumayan banyak. Kemungkinan adanya resiko longsoran tanah akibat hujan aku minimalisir dengan memberikan tanggulan dari karung yang berisi tanah dan puing (mengambil konsep membuat tanggulan banjir dari karung pasir) meskipun kemungkinan water bleeding tetep ada (asal gak tanahnya yang keluar).
Bagian taman depan rumah terbagi menjadi 2 massa taman yang dipisahkan oleh koridor pintu utama pagar rumah. Di sisi kiri (barat) pintu utama, taman berukuran kurang lebih 2 x 2,5 m dengan dilengkapi fasilitas kran air dari pam buat cuci tangan atau wudhu dan koridor kecil menuju kran tersebut. Di sisi kanan (timur) pintu utama, taman berukuran kurang lebih 2 x 3 m yang berhadapan langsung dengan teras rumah dan koridor ke pintu samping (garasi kecil) nantinya akan dilengkapi dengan kursi bamboo (lincak) satu set agar kedepan bisa tiduran santai dan bincang-bincang di teras. *dengan ketentuan sudah ada duit buat beli set kursi bambunya… J

Bagaimana dengan material tanamannya?
Untuk saat ini yang menjadi penghuni taman berupa tanaman buah (woh-wohan) seperti alpukat, rambutan, kurma, sawo, jeruk, nangka serta tanaman keras semacam trembesi dan tidak lupa nantinya dilengkapi oleh TOGA dan tanaman anti nyamuk. Untuk tanaman hias, nantinya akan dipajang diatas pagar dan diatas saluran yang rencananya akan saya kasih tutup papan kayu agar bau dari drainase lingkungan rumah tangga terserap.

Mungkin baru segitu konsep dan desain taman versi Bayu, dan mohon maaf belum ada gambarnya karena masih under construction alias on progress.
Secara umum konsep taman yang saya hadirkan adalah konsep back to village atau kembali ke kampung dusun, yang mungkin agak menyimpang dari segi keindahan khalayak ramai, maklum wong ndusun ya mikire tetep kembali ke dusun.

*Cerita ini dipublish juga di milis tsipilugm98 

No comments:

Post a Comment